25/12/2022
Rhynchophorus vulneratus adalah sejenis kumbang weevil (Curculionidae) yang tersebar di Asia Tenggara. Dalam bahasa inggris kumbang ini disebut red palm weevil karena larva kumbang ini memakan bagian dalam batang tanaman palem-paleman seperti kelapa, kelapa sawit, aren, sagu, dan kurma. Kumbang jantan memiliki semacam bulu halus pada bagian atas moncongnya, sedangkan kumbang betina tidak. Kumbang ini memiliki berbagai macam variasi corak warna mulai dari merah dengan bintik-bintik hitam sampai dengan warna hitam dengan sedikit garis merah yang membuatnya sering disamakan dengan jenis lain yang serupa, yaitu Rhynchophorus ferrugineus.
Kumbang Rhynchophorus vulneratus ini merupakan salah satu hama tanaman palem dengan kerusakan paling serius bersamaan dengan spesies lain yang mirip, yaitu R. ferrugineus. Setelah kawin, induk kumbang akan bertelur di dalam permukaan batang pohon. Kumbang betina akan bertelur sebanyak kurang lebih 200 butir dan setelah 3 hingga 6 hari telurnya akan menetas menjadi larva tak berkaki yang gemuk dan berwarna putih. Larva ini memiliki kepala berwarna hitam yang keras dengan rahang kuat yang digunakan untuk memakan bagian dalam batang tanaman palem-paleman sehingga mengakibatkan bagian dalam tanaman berlubang-lubang menyerupai terowongan. Larva ini akan terus mengebor bagian dalam tanaman selama 3 sampai 5 bulan hingga mencapai ukuran sekitar 6 hingga 7 cm panjangnya.
Setelah fase larva selesai, larva kumbang ini akan membuat wadah pupa atau kokon sebagai tempat mereka berubah menjadi kepompong yang terbuat dari serat tanaman palem. Kepompong tersebut akan terus berada di dalam kokon selama kurang lebih 2 sampai 4 minggu sebelum kumbang dewasa keluar dari pohon untuk terbang. Kumbang dewasa dapat terbang dalam jarak jauh untuk mencari pasangan dan melanjutkan siklus ini.
Larva kumbang Rhynchoporus vulneratus sering dijadikan hidangan di berbagai tempat seperti di Brunei, Malaysia, dan beberapa daerah di Indonesia. Larvanya dapat dimakan secara mentah maupun dimasak oleh masyarakat lokal sebagai makanan sebagai sumber protein yang tinggi.
Taksonomi kumbang ini sempat diubah berkali-kali selama beberapa dekade terakhir dikarenakan adanya berbagai variasi warna yang mirip antara R. vulneratus dengan R. ferrugineus. Selain itu spesies ini memiliki riwayat penamaan yang membingungkan oleh beberapa peneliti terdahulu. Kemudian pada tahun 1966, penelitian revisi taksonomi genus Rhynchophorus dapat disimpulkan bahwa spesies R. vulneratus dan R. ferrugineus sebagai dua spesies yang berbeda. Namun pada tahun 2004 sebuah studi genetik menyimpulkan bahwa kedua spesies ini tidak berbeda dan hanyalah sinonim. Hingga akhirnya studi genetik ulang pada tahun 2013 dengan pengambilan sampel yang lebih komprehensif secara geografis, menyimpulkan bahwa R. ferrugineus berasal dari daerah yang lebih ke utara dan barat, yaitu India, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, Filipina, dan Kamboja. Sedangkan R. vulneratus berasal dari daerah selatan, yaitu Sumatra, Singapura, Jawa, Bali, dan Kalimantan. Adapun spesies Rhynchophorus lain dari daerah timur yaitu R. bilineatus yang tersebar di Maluku, dan Papua.
Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3797061/ #!po=47.9167 https://www.novagrica.com/red-palm-weevil/ https://www.researchgate.net/publication/307944297_The_palm_weevil_Rhynchophorus_vulneratus_is_eradicated_from_Laguna_Beach https://en.m.wikipedia.org/wiki/Rhynchophorus_ferrugineus