Litia Inc.

Litia Inc. Peternakan Sapi Budidaya Sapi Lokal Aceh
Jual-Beli Pedet Sapi Aceh, Sapi PO, Sapi Brahman, Sapi Limousin, Sapi Simental, Sapi Bali

Pengembangan kandang semi intensif menuju swasembada daging.
03/09/2020

Pengembangan kandang semi intensif menuju swasembada daging.


03/09/2020
Lulu & Luna
05/09/2016

Lulu & Luna

22/08/2016

Gagasan Pemikiran "KONGRES NASIONAL PETERNAK RAKYAT"

Pertama; Bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun ini terdapat suatu kondisi yang mengindikasikan memudarnya keberpihakan pemerintah terhadap eksistensi peternak rakyat dalam upaya peningkatan produksi dalam negeri dan semakin termarginalisasinya usaha peternakan rakyat baik ternak unggas, sapi, kerbau serta ternak ruminansia lainnya. Terdapat kesan bahwa Pemerintah serta para wakil rakyat telah lupa bahwa peternak rakyat masuk dalam katagori Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Selain daripada itu dilupakan p**a bahwa usaha peternakan adalah satu kesatuan dimensi social, ekonomi, dan budaya di daerah pedesaan dan merupakan kekuatan yang telah ikut andil dalam memperkokoh perekonomian nasional.

Kedua; Suatu realita bahwa sebagian besar usaha peternakan di Indonesia dilakukan oleh peternak rakyat di perdesaan dengan skala usaha kecil dan tradisional kecuali peternakan ayam ras yang didominasi oleh perusahaan besar. Berdasarkan Data: ternak sapi 92 % dikelola oleh peternak rakyat, domba/kambing 100 % dikelola peternak rakyat, unggas lokal 100 % dikelola peternak rakyat. Khusus ayam ras baik pedaging dan petelur saat ini tersisa sekitar 6.000 usaha dilakukan oleh peternak rakyat, yang tadinya lebih dari 100.000 rumah tangga peternak rakyat, sebelum berlakunya UU No. 18/2009 Jo. 41/2014.

Ketiga; Berdasarkan fakta yuridis dalam UU No.18/2009 Jo. UU. 41/2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, tidak lagi dikenal dengan istilah peternak rakyat. Padahal peternak rakyat adalah representasi dari pelaku usaha peternakan yang masuk dalam katagori UMKM. Disisi lain dalam UU No. 19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, tersurat bahwa petani/peternak kecil perlu diberdayakan dan dilindungi oleh negara, dan dalam operasionalnya dilakukan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Juga dalam pasal 25 UU tersebut tersurat bahwa salah satu perlindungan dan pemberdayaan petani/peternak mengenai harga komoditi adalah bahwa Pemerintah berkewajiban menciptakan kondisi yang menghasilkan harga Komoditas Pertanian yang menguntungkan bagi Petani.

Dalam konteks sebagai bagian dari bangsa dan Negara Republik Indonesia, serta ikut serta mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan berkepribadian sesuai dengan Nawacita Pemerintahaan saat ini, maka para peternak rakyat yang tergabung dalam berbagai komponen kelembagaan, bertekad di tahun 2016 ini akan menyelenggarakan Kongres Nasional Peternak Rakyat dengan maksud antara lain :

- Menunjukkan kepada bangsa Indonesia akan eksistensi peternak rakyat sebagai bagian yang tak terpisahkan dari seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Untuk merumuskan aspirasi dan inspirasi para peternak rakyat untuk menjadi agenda penting pemerintah terkait dengan masa depan dan keberlanjutan usaha peternak rakyat sebagai bagian penting dalam perekonomian nasional.
- Meminta komitmen pemerintah dan para wakil rakyat untuk menempatkan secara lebih proporsional eksistensi peternak rakyat dalam pembangunan perekonomian dan agenda mewujudkan Nawacita.
- Mendukung kebijakan pemerintah Pusat dan Daerah dalam mengupayakan agar sebanyak mungkin untuk mengembangkan usaha peternakan rakyat dalam wadah koperasi di perdesaan. Hal ini dirasakan bahwa ternak merupakan komponen penting dalam kegiatan ekonomi perdesaan dan koperasi merupakan kelembagaan ekonomi desa yang memerlukan pembinaan.
Gagasan kongres Nasional Peternak Rakyat merupakan upaya menyatukan langkah dan tekad untuk membangun ekonomi perdesaan yang kuat guna menghadapi tantangan global.

Bandung, 8 Agustus 2016

a.n. Penggagas,

Rochadi Tawaf,

Bersama dengan :

Teguh Boedyana; Ashwin Pulungan; Waryo Sahru; Taufik Garsadi; Arif Hidayat; Adhi R; Dwi Subawanto; Mulyadi; Dwi Cipto; Harun Al. Rasyid; Sonny Fahmi; Yudi GN dan Dedi Setiadi.
DPN (Dewan Persusuan Nasional)
PPSKI (Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia)
PPUI (Perhimpunan Peternak Unggas Indonesia)
GKSI (Gabungan Koperasi Susu Indonesia)
HPDKI Jabar (Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia)

Peternakan Mini
15/11/2015

Peternakan Mini

TIPS MEMILIH DAGING SAPI BERKUALITAS1. Daging sapi yang bagus adalah berwarna merah cerah, tidak terdapat bercak gelap d...
18/09/2014

TIPS MEMILIH DAGING SAPI BERKUALITAS
1. Daging sapi yang bagus adalah berwarna merah cerah, tidak terdapat bercak gelap dengan permukaan yang mengkilap. Selain itu, daging sapi yang baik memiliki serat halus, dengan lemak berwarna kekuningan.
2. Daging sapi yang kaku dan berwarna gelap menunjukkan pemotongan dilakukan pada saat tidak tepat, sebut saja hewan dalam keadaan stres atau tidak diistirahatkan sebelum dilakukan pemotongan. Sementara itu, daging yang berwarna cokelat menandakan sudah terkena udara terlalu lama.
3. Daging sapi yang segar tidak memiliki bau asam atau berbau busuk.
4. Jika dipegang masih terasa basah dan lengket, pertanda daging sudah tidak segar. Daging yang segar tidak lengket di tangan, kenyal, dan tidak lembek bila dipegang.

Sapi Aceh Sapi Aceh merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat...
18/09/2014

Sapi Aceh

Sapi Aceh merupakan salah satu rumpun sapi lokal Indonesia yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 2907/Kpts/OT.140/6/2011, yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Aceh yang dibudidayakan secara turun temurun. Sapi Aceh umumnya diternakkan oleh masyarakat sebagai penghasil daging.
Selain itu juga sebagai ternak kerja, tabungan, budaya meugang dan peupok leumo (adu sapi). Beberapa ahli berpendapat bahwa Bos sundaicus merupakan biangnya sapi-sapi yang ada di Indonesia, berkembang dan mengalami persilangan berurutan dengan sapi Zebu yang dibawa oleh orang-orang Hindu. Sapi Aceh yang telah lama dipelihara rakyat merupakan jenis sapi Zebu tropis berasal Bos indicus (Salim, B. 1990).
Sapi Aceh yang dijumpai di beberapa kabupaten di Provinsi Aceh memiliki fisik lebih besar dari sapi Sumatera karena lebih banyak disilangkan dengan sapi Benggala (Zebu) Penampilan Produksi Berat Lahir Berat lahir pedet betina sapi Aceh 14,75 kg dan pedet jantan 15,9 kg dengan angka kelahiran rata-rata 65-85% Produksi Daging Berat karkas sapi Aceh jantan berkisar 129,9 kg dan sapi Aceh betina 109,8 kg. Sedangkan persentase karkas rata-rata 49-51%.
7 Keunggulan Sapi Aceh
1. Plasma nutfah;
2. Adaptasi terhadap lingkungan tropis sangat baik;
3. Kapabilitas terhadap pakan kualitas jelek;
4. Relative tahan terhadap parasit internal dan ekternal;
5. Produktivitas baik;
6. Karkas 49-51% 7. Struktur daging memiliki jaringan lebih halus, padat dan lebih baik dari sapi Brahman & PO.

"Ilmu Yang Di Peroleh Semoga Bermanfaat Bagi Keluarga, Agama, Nusa & Bangsa"Bila jadi abdi negara cobalah menjauhi uang ...
07/03/2012

"Ilmu Yang Di Peroleh Semoga Bermanfaat Bagi Keluarga, Agama, Nusa & Bangsa"
Bila jadi abdi negara cobalah menjauhi uang haram (KORUPSI)

30/11/2011

John Denver died 1997 in an airplane accident. So this is one of his songs. LYRICS: Almost heaven West Virginia Blue Ridge Mountains Shenandoah river Life is...

29/11/2011

What a wonderful world Versi MRSM Muadzam Shah, Pahang

Harapan Kehidupan.....
03/11/2011

Harapan Kehidupan.....

Pembasmi jentik secara alami.,
29/10/2011

Pembasmi jentik secara alami.,

Address

Jl. Mon Tujoh Lrg. Mideun No. 33 Buket Rata-Mesjid Punteut

24371

Website

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Litia Inc. posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Shortcuts

  • Address
  • Alerts
  • Claim ownership or report listing
  • Want your business to be the top-listed Pet Store/pet Service?

Share