12/02/2021
PT. Natural Nusantara telah mengeluarkan sebuah produknya khusus untuk paket budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2. Paket budidaya cabai organik adalah produk NASA berupa pupuk cabe yang dapat digunakan pada lahan 1000 m2 dengan memaksimalkan daya tumbuh kembang tanaman dan menjaga kesehatannya serta menjauhkannya dari penyakit sehingga dapat meningkatkan hasil panen pada lahan perkebunan atau lahan pertanian yang Anda miliki.
Pupuk cabe NASA ini terdiri dari 5 macam varian yaitu:
1.satu botol SUPERNASA sebanyak 250 gram
2.satu botol POWER NUTRITION sebanyak 250 gram
3.satu botol PUPUK ORGANIK CAIR NASA (POC NASA untuk cabe) 4.sebanyak 500 ml
5.satu botol HORMONIK sebanyak 100 ml
6.satu botol GLIOCLADIUM sebanyak 100 gram
Budidaya cabai organik sebenarnya bisa dilakukan dengan dua cara, pertama dengan menggunakan bantuan plastik polybag jika Anda tidak memiliki lahan yang luas untuk bercocok tanam. Kedua, budidaya tanaman cabai organik langsung pada lahan pertanian.
Budidaya Tanaman Cabai Organik Menggunakan Polybag
Apabila ditanam secara benar dan tepat sasaran, hasil produksi dari budidaya cabai organik dalam polybag juga menguntungkan.
Dengan mengikuti pola tanam, pemupukan, sampai dengan pengemasan hasil panen, produksi Budidaya cabai organik dalam polybag juga tidak kalah bila dibandingkan dengan ditanam langsung pada lahan pertanian. Terlebih, menanam cabai organik dalam polybag atau di dalam pot lebih mudah pengelolaannya dalam hal pemupukan, pengolahan, sampai dengan memetik hasil panen.
Tertarik untuk mencobanya? Berikut adalah beberapa hal yang perlu Anda persiapkan sebelum memulai melakukan penanaman cabai organik dalam pot/polybag:
1.Siapkan polybag berukuran tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil dengan ukuran minimal diameter 25 cm.
2.Siapkan media tanam yaitu tanah yang telah dicampur dengan
pupuk organik dengan perbandingan 1 : 1.
3.Satu buah ember dan satu buah gayung.
4.Hand Sprayer.
5.Benih cabe.
6.Pestisida organik.
7.Pupuk organik cair (seperti pupuk organik NASA untuk cabe atau
POC NASA untuk cabe)
Cara menanam dan merawat tanaman cabai organik dalam polybag adalah sebagai berikut:
*.Semai terlebih dahulu benih atau biji cabe yang telah disiapkan ke
dalam polybag selama 2-3 hari. Sebelum kita tanami bibit cabe
media tanam dalam polybag sebaiknya kita siram dengan larutan
MOL sampai basah atau dengan POC NASA untuk cabe.
*.Setelah benih cabe ditanam di polybag, sebaiknya letakkan
polybag di tempat teduh sampai sekitar 1 minggu lamanya,
kemudian tempatkan pada lokasi yang dengan pancaran sinar
cahaya matahari penuh.
*.Rawat tanaman cabai organik dengan hati-hati, jangan lupa untuk
menyiramnya jika tanahnya kering (minimal 1 minggu sekali)
dengan POC NASA untuk cabe.
*.Buanglah tunas yang tumbuh pada bagian bawah cabang
pertama.
*.Amati jika muncul serangan hama dan penyakit, jika terjadi gejala
serangan, harus segera Anda atasi secara mekanik atau
menggunakan pupuk dari produk NASA.
*.Jika musim kemarau telah tiba, sebaiknya sering-sering untuk
menyiram bagian daun untuk mengurangi serangan kutu,
sebaliknya jika musim hujan datang, jangan sering disiram nanti
daunnya terlalu rimbun.
Tanaman cabai adalah tanaman yang dapat tumbuh di dataran rendah dan dataran tinggi dengan pH tanah antara 5-6. Mencoba bisnis budidaya tanaman cabai organik sering dihadapkan pada berbagai permasalahan diantaranya, tanah kurang unsur hara, serta serangan hama dan penyakit.
Selanjutnya akan dibahas budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2 dengan tujuan untuk meningkatkan hasil panen baik dari segi kuantitas, kualitas, dan kelestarian lingkungan (K3) sehingga para petani dapat berkompetisi di pasar global atau pasar bebas.
Budidaya Tanaman Cabai Organik pada Lahan 1000 m2
Ada 5 fase pada budidaya tanaman cabai organik menggunakan pupuk NASA untuk cabe, yaitu:
1. FASE PRA TANAM
Fase pra tanam pada budidaya tanaman cabai organik terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Pengolahan Lahan
Siapkan pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis antara 0,5 sampai dengan 1 ton per 1.000 m2, kemudian taburkan pada lahan sebelum pertanian. Lahan diluku dan digaru terlebih dahulu, kemudian biarkan selama kira-kira sekitar 1 minggu lamanya. Tahap selanjutnya adalah memberikan dolomit sebanyak 0,25 ton per 1.000 m2, dengan tujuan utama untuk menambah keasaman tanah.
Langkah selanjutnya adalah membuat bedengan parit selebar 80 cm dan 100 cm. Siramkan SUPERNASA atau POC NASA untuk cabe. Caranya, larutkan satu botol SUPERNASA dalam 3 liter air yang akan digunakan sebagai larutan induknya. Campurkan 200 cc larutan induk dengan 50 liter air. Atau bisa juga dengan cara lain, yaitu campurkan 10 liter air dengan 1 sdm SUPERNASA, lalu siramkan ke bedengan parit selebar 5-10 meter.
Penggunaan POC NASA untuk cabe dengan cara sebagai berikut : 10 liter air dicampur dengan 2-4 tutup botol POC NASA untuk cabe. Kemudian, siramkan ke bedengan parit sepanjang 5-10 meter.
Selanjutnya, gunakan Natural GLIO dengan cara mencampurkannya dengan dosis 100-200 gram (atau bisa juga 1-2 bungkus) dengan 50-100 kg pupuk kandang, lalu biarkan dulu selama 1 minggu, dan sebarkan ke bedengan.
Terakhir, tutup bedengan dengan plastik mulsa yang sebelumnya telah dilubangi sesuai jarak tanam yang berukuran 60 x 70 cm dengan pola zig zag, kemudian biarkan selama 1 minggu lamanya
2. Benih Cabai
Untuk lahan 1.000 m², benih cabe yang dibutuhkan adalah 1-1,25 sachet. Sebaiknya terlebih dahulu benih atau biji cabai direndam dalam air hangat yang diberi 0,5-1 tutup per liter pupuk NASA untuk cabe POC NASA dan diperam semalaman.
2. FASE PERSEMAIAN Cabai (0-30 Hari)
Fase persemaian pada budidaya tanaman cabai organik pada lahan 1000 m2 dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1. Persiapan Persemaian
Persemaian sebaiknya ditutup dengan naungan atap plastik yang dibuat dengan menghadap ke arah timur atau arah datangnya cahaya matahari. Media semai biasanya berasal dari campuran tanah dan pupuk kompos halus dengan perbandingan 3 : 1. Sebelum digunakan, campurkan sekitar 25-50 kg pupuk kandang dengan pupuk NASA untuk cabe yaitu Natural GLIO sebanyak 100 gram, lalu diamkan selama kurang lebih 1 minggu. Terakhir, masukkan campuran pupuk NASA untuk cabe tadi ke dalam polybag yang berisi bibit dengan ukuran 4 x 6.
2. Penyemaian
Masukkan benih atau biji cabai ke dalam polibag, lalu tutup dengan lapisan tanah dan pupuk kompos halus yang sebelumnya telah diayak terlebih dahulu. Semprot dengan pupuk NASA untuk cabe POC NASA dengan takaran 1-2 tutup per tangki saat benih cabai organik telah berumur 10 dan 17 HSS (hari setelah semai). Lakukan penyiraman sekali sehari, pada pagi atau sore hari untuk menjaga agar tanah tetap lembab.
3. Pengamatan Penyakit dan Hama
Pada fase persemaian cabai, pengamatan pada penyakit dan hama juga perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen.
1. Penyakit
Penyakit pada tanaman cabai dibagi menjadi 3 jenis:
a.Embun bulu
Embun bulu, dicirikan dengan adanya bercak klorosis pada permukaan yang berbulu pada daun atau dikotil. Embun bulu disebabkan cendawan Peronospora parasitica. Cara mengatasinya yaitu dengan menyiramkan pupuk NASA untuk cabe Natural GLIO sebanyak 1 sdm dengan 10 liter air.
b.Rebah Semai (dumping off)
Tanaman cabai yang terkena penyakit rebah semai biasanya ditandai dengan terkulainya tanaman karena batangnya membusuk yang disebabkan oleh cendawan bernama Phytium sp. dan Rhizoctonia sp. Cara membasminya adalah sebagai berikut: buang tanaman cabai yang terserang bersama dengan tanahnya, atur kelembaban dengan mengurangi penyiraman dan naungan. Jika serangan sudah pada dosis tinggi, siram dengan bantuan pupuk NASA untuk cabe GLIO sebanyak 1 sendok makan (atau sekitar 10 gram) per 10 liter air.
c.Kelompok Virus
Biasanya, tanaman cabai yang terkena kelompok virus ini dicirikan dengan warna daun pucat dan pertumbuhan bibit yang terhambat. Gejala ini akan semakin jelas setelah tanaman berusia lebih dari 2 minggu. Cara mengatasi tanaman yang terkena serangan kelompok virus ini adalah dengan mencabut atau membakar bibit yang terserang. Selanjutnya, semprotkan dengan pupuk NASA untuk cabe yaitu Natural BVR atau PESTONA agar penyakit tidak menyebar ke bibit lain yang masih sehat.
2. Hama
Hama pada tanaman cabai dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Kutu Daun Persik (Aphid sp.)
Perhatikan bagian bawah atau lipatan pucuk daun karena biasanya kutu daun persik akan bersembunyi di bagian bawah daun. Cara mengatasinya adalah dengan memijat dengan jari koloni kutu yang Anda ditemukan, lalu semprot dengan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA.
Hama Thrips parvispinus
Serangan terhadap hama yang satu ini dicirikan dengan daun yang berkerut dan muncul bercak-bercak klorosis karena cairan daun dihisap sehingga lapisan bawah daun berwarna keperak-perakan atau mirip dengan warna tembaga. Koloni hama ini biasanya berkeliaran di bagian bawah daun. Anda bisa melakukan pengamatan pada pagi atau sore hari karena hama ini hanya akan keluar pada waktu teduh saja. Bila serangan sudah parah, Anda bisa melakukan penyemprotan dengan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA untuk mengurangi penyebaran hama tersebut.
Hama Tungau (Polyphagotarsonemus latus). Gejala tanaman yang terkena serangan hama tungau adalah warna daun yang berubah menjadi kuning kecoklatan, menggulung dan terpuntir ke bawah sepanjang tulang daun. Bagian pucuk daun akan menebal dan berguguran sehingga yang tertinggal hanya bagian batang dan cabang.
Anda juga perlu memperhatikan bagian daun yang masih muda karena bila menggulung dan mengeras, itu juga terkena serangan hama tungau. Cara mengatasinya, seperti pada Aphis dan Thrip, yaitu dengan menyemprotkan pupuk NASA untuk cabe Natural BVR atau PESTONA.
3. FASE TANAM
Fase tanam pada budidaya cabe rawit atau cabai organik terdiri dari 3 tahap, yaitu:
1. Pemilihan Bibit
Bibit yang akan dipindahtanamkan sebaiknya dipilih mulai dari bibit yang seragam, kuat, sehat, dan tumbuh mulus. Bibit yang dipilih juga sebaiknya telah memiliki 5-6 helai pada daunnya saat telah memasuki umur 21-30 hari.
2. Cara Tanam
Cara menanam cabe rawit terbaik adalah pada pagi atau sore hari, bila kondisi sedang terik-teriknya lebih baik ditunda. Lepas plastik polybag, kemudian keluarkan bibit hati-hati, pastikan bola tanah tidak terpecah karena dapat merusak perakaran tanaman. Setelah selesai tanam, langsung siram atau semprot tanaman cabai dengan POC NASA sebanyak 3-4 tutup setiap tangkainya.
3. Pengamatan Hama
Ada dua macam jenis hama pada fase tanam tanaman cabai organik yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Ulat tanah (Agrotis Ipsilon)
Ulat tanah aktif pada malam hari dan memakan tanaman muda dengan jalan memotong tangkai daun atau bagian batangnya. Cara membasminya adalah dengan membunuh setiap ulat yang ditemukan. Namun jika serangan sudah terlalu berat, Anda bisa menggunakan produk NASA PESTONA atau VIREXI dengan cara disemprot.
2. Ulat Grayak (Spodoptera litura dan S. Exigua)
Larva akan memakan bagian bawah daun dan daging buah dengan membuat lubang-lubang besar dan bintil-bintil. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan produk NASA yaitu VIREXI, VITURA atau PESTONA dengan cara disemprot.
4. FASE PENGELOLAAN TANAMAN (7-70 HST Hari Setelah Tanam)
Penyiraman tanaman cabai dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pengocoran pada tiap tanaman. Dapat p**a dilakukan dengan sistem penggenangan jika dirasa tanah masih kering. Pemupukan sistem pengocoran dilakukan setiap seminggu sekali pada setiap lubang. Pupuk kocoran ini sebenarnya adalah perbandingan dari beberapa campuran pupuk makro yaitu :
Urea : SP36 : KCL : produk NASA = (250 : 250 : 250) gram dalam 50 liter air. Biasanya diberikan pada saat tanaman cabai berumur 1-4 minggu dengan dosis 250 cc per lubang.
Selain pengocoran, cara menggunakan produk NASA untuk cabe juga perlu dilakukan dengan cara penyemprotan. Penyemprotan produk NASA berupa POC NASA adalah dengan dosis antara 3-5 tutup botol per tangkinya ketika tanaman berumur 10, 20, 30, 40, dan 50 HST. POC NASA ditambah produk NASA bernama HORMONIK dengan dosis antara 1-2 tutup per tangki. Sebaiknya selalu lakukan perempelan dengan menyisakan sekitar 2-3 cabang utama pada tiap produksinya. Perempelan dapat diterapkan ketika tanaman mulai berumur 15-30 hari.
Pengamatan Hama dan Penyakit
Pada fase pengelolaan tanaman, terdapat 2 macam hama dan penyakit yang perlu Anda ketahui, yaitu:
1. Penyakit Layu
Penyakit layu disebabkan oleh beberapa jenis jamur yaitu pythium, fusarium, dan rhizoctonia. Penyakit tanaman layu ini selanjutnya akan menyebabkan tanaman mengering dan menggugurkan daunnya. Cara mengatasi penyakit tanaman layu adalah dengan menyebarkan produk NASA Natural GLIO.
2. Penyakit Busuk Buah Antraknosa
Penyakit busuk buah biasanya dengan adanya garis-garis melingkar penuh dengan titik spora berwarna hitam. Serangan penyakit ini secara hebat dapat menyebabkan buah mengering. Sebaiknya pisahkan buah yang terserang pada saat panen. Cara mengatasinya adalah dengan menaburkan produk NASA Natural GLIO di bawah tanaman.
5. FASE PANEN DAN PASCA PANEN
Fase ini juga dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Pemanenan
Panen pertama biasanya akan dilakukan ketika tanaman berumur antara 60-75 hari. Sedangkan panen kedua dan selanjutnya dilakukan setiap 2-3 hari sekali dengan jumlah panen yang bisa mencapai 30-40 kali atau lebih karena juga dipengaruhi ketinggian tempat budidaya cabai dan bagaimana cara budidayanya. Setelah pemetikan hasil panen yang ke-3, berikan pupuk NASA dengan dosis 500 cc untuk setiap pohonnya dengan POC NASA yang telah dicampur dengan HORMONIK.
2. Cara Panen
Jangan panen buah yang terlalu tua. Sebaiknya pilih buah dengan tingkat kemasakan sekitar 80-90%. Pemanenan terbaik adalah pada pagi hari setelah embun pagi hilang atau kering. Lakukan penyortiran cabai sejak di lahan dan simpan hasil panen Anda di tempat yang teduh.
3. Pengamatan Hama & Penyakit
Pengamatan hama dan penyakit pada fase ini dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan kemudian memusnahkan buah yang rusak atau busuk.
Apa Kata Mereka Setelah Menggunakan Paket Budidaya Tanaman Cabai Organik dari NASA?
Demikian uraian mengenai budidaya cabai organik dengan menggunakan teknologi NASA. Yuk, dapatkan Paket Pupuk Budidaya Cabai Organik NASA hanya dari distributor resminya yaitu PT. Natural Nusantar.