10/07/2020
SELAMAT HARI PAHLAWAN
Sebagaimana diketahui bahwa setiap tanggal 10 Juli diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional Pongtiku. Penetapan tanggal ini sesuai dengan tanggal kematian Pongtiku saat dieksekusi oleh Pasukan Belanda tahun 1907 silam di pinggir Sungai Saβdan di Singkiβ Rantepao. Dan di sana p**a dibangun Monumen Pongtiku, sedangkan di Pangalaβ, tempat makam Pongtiku.
Penetapan Pongtiku sebagai Pahlawan Nasional, melalui SK Presiden Republik Indonesia Nomor 073/TK/2002 pertanggal 6 November 2002, karena Pongtiku ikut memperjuangkan kebebasan dan kemerdekaan Indonesia. Penetapan ini di era Presiden Megawati Soekarnoputri.
Riwayat Hidup
Pong Tiku (atau Pontiku dan Pongtiku; 1846 β 10 Juli 1907), dikenal dengan nama Ne' Baso, adalah pemimpin dan gerilyawan Toraja yang beroperasi di Sulawesi bagian selatan, sekarang bagian dari Indonesia.
Pong Tiku
Lahir
1846
Dekat Rantepao, Sulawesi
Meninggal
Juli 10, 1907 (berusia 60β61)
Bendera Hindia Belanda Tondon, Tana Toraja, Hindia Belanda
Sebab meninggal
Ditembak mati
Di SINGKI'
Tempat Pemakaman peristirahatan teakhir
PANGALA' TORAJA UTARA
Pemimpin, Gerilyawan
Tahun aktif
1880β1907
Etnis/Suku
Toraja
Ponh Tiku adalah putra penguasa Pangala'. Setelah Pong Tiku menduduki Daerah Baruppu', ia menjadi Pemimpin, lalu menguasai Pangala' setelah ayahnya meninggal dunia. Lewat perdagangan kopi dan persekutuan dengan Suku Bugis di dataran rendah, Pong Tiku mendapatkan kekayaan, tanah, dan kekuasaan yang besar. Semasa Perang Kopi (1889β1890), Daera Tondon diserang oleh penguasa lain, tetapi direbut kembali pada hari yang sama.
Ketika pasukan Belanda menyerbu Sulawesi pada awal 1900-an, Pong Tiku dan pasukannya melancarkan serangan dari Benteng.
Ia ditangkap pada bulan Oktober 1906. Bulan Januari 1907, Ia kabur dan menjadi buronan sampai Juni tahun itu.
Ia dieksekusi mati beberapa hari setelah tertangkap.
Tiku merupakan pemimpin pemberontakan terlama di Sulawesi.
Gubernur Jenderal J. B. van Heutsz menganggap Tiku sebagai ancaman bagi kestabilan pemerintahan Belanda di kawasan itu.
Van Heutsz mengutus Gubernur Sulawesi untuk memimpin penangkapannya. Sejak kematiannya, Pong Tiku menjadi simbol pemberontakan Toraja.
Dan Ia diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia pada tahun 2002.