09/06/2020
Perbedaan Penyakit Kutu, Scabies, Jamur dan Ringworm Pada Kucing
Kucing yang tidak terawat sangat rentan dengan beberapa penyakit kulit, bisa karena tertular saat kucing berada di luar rumah. Jika kucing anda mulai sering menggaruk-garuk tubuhnya, ada beberapa kemungkinan penyakit kulit kucing yang perlu anda ketahui.
1. Kutu / pinjal kucing,
Parasit kucing yg menghisap darah, bikin kucing gatal2, alergi, kulitnya jadi kemerahan, dan daerah yang banyak sarang kutunya bulunya lebih tipis, banyak butiran hitam kecil semacam telur kutu. Kalau pernah liat kucing garuk-garuk sambil gigit-gigit, biasanya itu karena terserang kutu.
Kutu kucing merupakan perantara hidup cacing pita, sehingga jika sudah kutuan bisa parah, bisanya nanti bisa cacingan juga kucingnya. Kutu kucing bisa menggigit manusia, dan untuk beberapa orang dengan reaksi alergi mengalami rasa gatal yang parah dan menyebar dengan cepat. Kutu kucing tidak bisa berkembang di manusia tapi reaksi gigitan kutunya itu bisa membuat kulit iritasi
2. Scabies atau kudis
Ini sering disalah artikan sebagai jamur. Padahal scabies itu adalah tungau atau semacam kutu yg menggali dibawah kulit kucing. Karena tidak keliatan makhluknya dan reaksi terlihatnya adalah kulit yg menepal tapi keropos warna putih, maka dikira jamur. Kulit jadi menebal warnanya putih kecoklatan. Kulit kucing perlahan akan rontok sampai hancur, dan menyebarnya sangat cepat. Hal ini membuat kulit kucing berantakan, bagian yg terlambat ditangani bisa merusak jaringan rambut, sehingga bulunya sukar untuk tumbuh lagi. Beberapa artikel menyebutkan ada yang bisa menular ke manusia ada yang tidak, namun dari pengalaman beberapa orang yang pernah ketular scabies akan mengalami rasa gatal yang parah dan harus di suntik anti scabies ke dokter dulu baru sembuh.
3. Jamur kucing / Ringworm
Namanya saja ringworm, tapi sebenarnya ini adalah jamur. Bentuknya di kulit melingkar warna merah, seperti cincin dan kulit ditengahnya menebal. Area ini membuat gatal kucing juga. Bulu akan rontok parah dan bagian pusat ringwormnya menjadi botak. Apakah ini menular ke orang? benar dan ini parah juga. Menyebarnya sangat cepat dan memerlukan waktu lama untuk sembuh.
Bagaimana Mengatasi Penyakit Kulit Kucing ?
Biasanya kalau kucing dibawa ke Vet atau Dokter Hewan, sebagai penanganan cepatnya akan diberi suntikan dibawah kulit belakang leher, khususnya untuk penanganan scabies dan jamur. Dan untuk penanganan kutu, diberikan obat tetes di tengkuk.
Obat-obatan yang diberikan mengandung bahan kimia berbahaya dengan efek samping beragam dan harganya juga lumayan untuk treatmentnya.
Untuk itu jika anda melihat kucing anda mulai menggaruk secara berlebih, segera perhatikan penyakit kulit yang seperti apa yang sedang menyerang kucing dan segera berikan treatment dengan obat anti kutu dan jamur yang aman untuk kucing.
Fluffy Magic Tonic for cats, adalah tonik spray anti kutu dan jamur kucing dengan bahan alami yang aman jika terjilat kucing, selain itu dapat dengan cepat mengeringkan dan menyembuhkan luka koreng atau kudis di kulit kucing serta memberi nutrisi dan merawat bulu kucing yang rontok di area terkena jamur atau koreng sehingga tumbuh lebat kembali.
Fluffy Magic Tonic for cats aman untuk anak kucing dan kucing yang sedang hamil sekalipun. Jika kucing belum bisa dimandikan karena masih kecil, sedang hamil atau sedang stress, tidak perlu dibasahin dengan disiram, cukup lap saja dengan lap basah untuk membersihkan sisa tonik dan kutu-kutu yang mati.
Dapatkan Fluffy Magic Tonic for cats disini !
http://fluffymagiccare.com/
https://linktr.ee/fluffycare
Bisa dibeli di marketplace, klik link di bio.
WA CS 0877.2410.2919
Sumber : https://anakbulu.store/blog/perbedaan-penyakit-kutu-scabies-jamur-dan-ringworm-pada-kucing
Jika kucing anda mulai sering menggaruk-garuk tubuhnya, ada beberapa kemungkinan penyakit kulit kucing yang perlu anda ketahui.