19/09/2020
Uplou.
Yes, uplou. Nama louhan gw yang kedua yang gw pelihara. Awal tahun 2018 lalu, setelah kepergian si nahlou, gw punya louhan peliharaan lagi. Dan tahun itu gw baru paham, apa itu istilah louhan "serian". Ya, nama yang diusung dari hasil ternakan farm louhan. Ada begitu banyak farm louhan di Indonesia, tidak usah disebutkan satu-persatu, banyak sekali. Misalnya saja, yang memang sudah ternama, Aries louhan series.
Gw sangat mendukung sekali louhan serian. Kenapa? Menurut gw, dengan adanya serian ini lah kita bisa melacak dengan mudah genetik louhan. Silsilahnya bisa terjaga, dan kemurnian genetiknya bisa dipertanggung jawabkan. Sehingga tumbuh kembang louhan di Indonesia bisa terjaga kualitasnya. Dan gw berharap, untuk gw pribadi, dan semua farm di Indonesia bisa terus menjaga kualitas louhan di Indonesia.
Kembali lagi ke uplou. Ya, uplou adalah louhan hasil ternakan Om Frans Sinatra, dari farm DHP louhan. Dan uplou adalah DHP 1 series. Berbeda dengan nahlou, "gak pake seri-serian" kata peternaknya, Om Prasetyo Nasional. Walau pun sama-sama peternak louhan, tapi berbeda tujuannya. Tidak masalah, mau pake label atau tidak. Yang terpenting itu setiap peternak bisa bertanggung jawab soal genetik hasil ternakannya.
Kenapa gw bisa punya louhan DHP 1 series? Padahal gw bukan tipe penghobi louhan yang banyak uang, tapi kenapa bisa punya louhan serian? Seperti yang teman-teman tau, rata-rata louhan serian farm itu harganya di atas harga louhan-louhan umum di toko ikan. Lalu kenapa gw bisa punya louhan DHP 1 series? Jawabannya: Keajaiban bersilaturahmi.
Waktu itu gw hadir di acara kumpul bareng temen-temen louhan, KopDar komunitas louhan di Tangerang. Kebetulan di acara itu ada doorprize, dan hadiah utamanya: Satu ekor louhan DHP 1 series. Tidak disangka-sangka, gw yang dapat hadiah itu, jadilah gw punya louhan serian. Ya, begitu ceritanya. DHP 1 series, hadiah doorprize, yang gw kasih nama: Uplou.
Kilas_Balik/HR/Flowerhorn/farm.