30/05/2022
Sedekahnya Umar bin Khattab
Umar bin Khathab radhiyallahu 'anhu, sosok yang tidak asing lagi bagi kita semua. Hampir lima belas abad jasadnya terkubur dalam tanah, namun kemuliaannya masih tetap hidup sampai hari ini. Namanya senantiasa semerbak mewangi, disebut-sebut dan dikenang dari generasi ke generasi.
Mengapa Umar begitu mulia dihati manusia, sosoknya agung sepanjang masa? Jawabnya, karena ia sangat memuliakan dan mengagungkan hak Allah Ta'ala. Sehingga, Allah Ta'ala memberikan kemulian p**a kepadanya di dunia sebelum di akhirat.
Di antaranya, Umar sangat memuliakan shalat berjama’ah, ia tidak mau ketinggalan sekali pun. Dikisahkan oleh putranya sendiri yaitu Abdullah bin Umar radhiyallahu 'anhu: “Suatu hari, Umar keluar menuju ke kebunnya kemudian ia p**ang sedang orang-orang telah selesai menunaikan shalat Ashar, maka ia pun mengatakan:
إِنَّا لله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ فَاتَتْنِي صَلَاةُ الْعَصْرِ فِي الْجَمَاعَةِ أُشْهِدُكُمْ أََنَّ حَائِطِي عَلَى الْمَسَاكِيْنَ صَدَقَةً ليَكُوْنَ كَفَّارَةً لِمَا صَنَعَ عُمَرُ
"Inna lillahi wainna ilaihi raji’un, aku telah luput dari shalat Ashar berjama’ah. Aku persaksikan kepada kalian bahwa kebunku aku sedekahkan kepada orang-orang miskin sebagai penebus dari apa yang telah diperbuat oleh Umar." (al-Kabair Imam Adz-Dzahabi: 31)
Demikianlah salah satu potret pengagungan Umar terhadap shalat berjama’ah, lebih-lebih itu adalah shalat Ashar. Umar paham bahwa shalat ini merupakan shalat yang sangat ditekankan oleh Allah Ta'ala agar dijaga dan diperhatikan. Allah Ta'ala berfirman:
حَافِظُوا عَلَى الصَّلَوَاتِ وَالصَّلَاةِ الْوُسْطَىٰ وَقُومُوا لِلَّهِ قَانِتِين
"Peliharalah semua shalatmu, dan peliharalah shalat wusthaa (ashar). Berdirilah untuk Allah dalam shalatmu dengan khusyu’." (QS. Al-Baqarah: 238)
Oleh sebab itu, camkanlah baik-baik tentang hal ini. Jika kita mau dimuliakan maka muliakanlah hak-hak Allah Ta'ala, agungkan semua ibadah di mata kita. Sebaliknya, jika kita tidak memuliakan hak-hak Allah Ta'ala, kita acuh dan tak peduli dengan ibadah, selalu menunda-nunda dan tidak mengagungkannya, maka bersiaplah untuk dihinakan, diacuhkan, dan ditunda dari banyak kebaikan oleh Allah Ta'ala.
̇slam