24/10/2020
~JENIS² TANAMAN /BUAH YG MENGANDUNG PHOSPOR TINGGI~
Phospor termasuk unsur hara makro, yaitu unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar. Jumlah fosfor (P) dalam tanaman lebih kecil dibanding kalium (K) dan nitrogen (N), tetapi fosfor adalah kunci kehidupan.
Manfaat dan fungsi elemen fosfor antara lain untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang pertumbuhan biji, merangsang pembelahan sel dan jaringan, meguatkan batang, pertumbuhan akar, mempercepat pematangan buah dan memperbaiki kualitas tanaman.
1. Kulit Nanas
Untuk mengukur kandungan unsur hara makro dan mikro, metode uji yang digunakan adalah Kjeldahl untuk kandungan nitrogen sedangkan untuk P, K, CaO, MgO dan Fe menggunakan metode Spektrofometri Serapan Atom (AAS) dan kandungan C-organik diuji dengan metode spektrofometri. Hasil uji menunjukkan bahwa POC Limbah Kulit Nenas mengandung P 23,63 ppm, K 08,25 ppm, N 01,27%, Ca 27,55 ppm, Mg 137,25 ppm, Na 79,52 ppm, Na 79, 52 ppm , Fe 1,27 ppm, Mn 28,75 ppm, Cu 0,17 ppm, Zn 0,53 ppm dan C Organik 3,10%.
POC limbah kulit nenas mengandung hara yang dibutuhkan tanaman. Adapun hara yang
dikandungnya adalah Fosfat (23,63 ppm), Kalium (08,25 ppm), Nitrogen (01,27%), Calsium (27,55 ppm), Magnesium (137,25 ppm), Natrium (79,52 ppm), Besi (01,27 ppm), Mangan (28,75 ppm), Tembaga (00,17 ppm), Seng (00,53 ppm) dan Organik karbon (03,10%).
2. Buah Nanas
Dalam buah nanas terdapat bahan-bahan organik seperti nitrogen (12 mg), kalium (08,25 ppm) dan fosfor (23,63 ppm). Nitrogen berfungsi untuk pertumbuhan tanaman, secara total untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman dan merangsang pertumbuhan vegetatif (warna hijau) seperti daun.
Fosfor (P) bagi tanaman berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman, merangsang pembungaan, pembuahan, pertumbuhan akar, pembuatan biji, pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel. Kalium (K) berfungsi dalam proses dan karbon organik, fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral, termasuk air, meningkatkan daya tahan atau tahan tanaman terhadap penyakit (Susi dkk, 2018)
3. Daun Kelor
Kandungan unsur hara daun kelor tergolong tinggi. Krisnadi (2005) dalam bukunya “Kelor, Super Nutrisi” menyebutkan setiap 100 gram daun kelor kering mengandung 1,324 mg kalium dan 204 mg phospor.
4. Kedelai
Setiap 100 g kedelai, terkandung 36,49 g protein, 704 mg fosfor, 1797 mg kalium, dan 280 mg magnesium. Produk turunan dari kedelai dan pakan juga kaya akan tidak hara. Tempe misalnya mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Menurut Koswara (2010) tempe mengandung kadar protein, lemak, dan karbohidratnya yang sebanding dengan kedelai segar (Wikipedia.org)
5. Enceng Gondok
Kandungan kimia dari eceng gondok antara bahan organik lain sebesar 78,47%, C organik 21,23%, N total 0,28%, P total 0,0011%, dan K total 0,016% sehingga dari hasil ini eceng gondok yang dilakukan untuk di manfaatkan sebagai pupuk organik karena eceng gondok memiliki unsur-unsur yang diperlukan untuk tanaman untuk tumbuh (Rozaq dan Novianto, 2000 dalam Kristanto, 2003).
6. Kulit Pisang
Berdasarkan uji Laboratorium Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM, diperoleh data hasil kandungan pada pupuk cair kulit pisang kepok adalah 0,031% Nitrogen, 0,0155% Phospor dan 0,043 Kalium.
7. Rumput Laut
Jumlah unsur hara makro pupuk cair rumput laut hasil pengomposan, termasuk N-organik, P2O5, dan K2O, memiliki nilai yang rendah. Demikian hal nya dengan kandungan unsur hara mikronya. Hal serupa juga ditemukan pada pupuk organik rumput laut Sargassum spp. yang dilaporkan oleh Win & Saing (2008). Pupuk tersebut mengandung nilai total N sebesar 0,03%, P2O5 = 0,04%, dan K2O = 0,14%. Demikian juga jumlah nitrogen yang ditemukan pada rumput laut jenis Ulva sp. dan Posidonia Oceanica masing-masing hanya sebesar 0,68 dan 0,80% (Han et al., 2014).
8. Daun Lamtoro
Lamtoro (Leucaena leucocephala) mengandung unsur hara 2,0-4,3% nitrogen, 0,2- 0,4% fosfor, dan 1,3-4,0% kalium. Lamtoro juga merupakan salah satu leguminosa pohon yang mengandung protein tinggi dan karotenoid yang sangat potensial. Kandungan lamtoro adalah bahan kering 90,02%, protein kasar 22,69%, lemak 2,55%, serat kasar 16,77%, abu 11,25% Ca 1,92 dan P 0,25% (Anonim, 2010) .
9. Daun Gamal
Gamal adalah salah satu tanaman dari famili leguminosae yang mengandung berbagai hara esensial yang cukup tinggi bagi pemenuhan hara bagi tanaman pada umumnya. Jaringan daun tanaman gamal mengandung 3,15% N, 0,22% P, 2,65% K, 1,35% Ca, dan 0,41% Mg (Ibrahim, 2002).
10. Daun Bambu
Hasil analisis sampel kompos daun bambu yaitu: parameter Pospor (P) 0,03%, parameter
Kalium (K) 0,67%, parameter C-organik 12,76%, N-total 2,09%. (Erwin Rusdi, Wardah, Yusran, Dewi Wahyuni dalam “PENGARUH PERBANDINGAN TANAH DAN KOMPOS DAUN BAMBU (Bambusa
arundinacea) TERHADAP PERTUMBUHAN SEMAI TANJUNG (Mimusops elengi L)”
11. Daun Ketapang
Yosephin Nugrahanti Handayani dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa kompos daun ketapang mengandung Nitrogen total sebesar 0,88%, Phospor total sebesar 0,97%, dan Kalium total sebesar 0,81%.
12. Kipahit
Kipahit merupakan gulma tahunan yang layak dimanfaatkan sebagai sumber hara bagi tanaman (Opala et al. 2009). Kandungan unsur hara daun kipahit kering adalah Nitrogen 3,50 - 4,00%, Phospor 0,35-0,38%, Kalium 3,50-4,10%, Ca 0,5% dan Mg 0,27 (Hartatik 2007 Berdasarkan penelitian Bintoro et al (2008) menunjukkan hasil kipahit memiliki kandungan N sebesar 3,59%, P 0,34% dan K 2,29%.
13. Kopi
Kandungan hara kompos kulit tanduk kopi adalah 0,82% N, 52,4% C-organik, 0,05% P2O5, 0,84% K2O, 0,58% CaO, 0,86 MgO, sedangkan kandungan hara kompos kulit buah kopi adalah 2,98% N, 45,3% C-organik, 0,018% P2O5, 2,28% K2O, 1,22% CaO dan 0,21% MgO (Baon dkk, 2005).
14. Jerami Padi
Kandungan hara jerami pada saat panen bergantung pada kesuburan tanah, kualitas dan kuantitas air irigasi, jumlah pupuk yang diberikan, dan musim / iklim. Wen (1984) menyebutkan bahwa jerami di Cina mengandung 0,6% N; 0,09% P; dan 1,08% K, sedangkan Ponnamperuna (1984) rata-rata kandungan hara jerami dari berbagai negara 0,57% N; 0,07% P; 1,5% K; dan 3,0 Si.
Di Indonesia rata-rata kadar hara jerami padi adalah 0,4% N, 0,02% P; 1,4% K; dan 5,6 Si. Untuk setiap 1 ton gabah (GKG) dari pertanaman padi yang dihasilkan p**a 1,5 ton jerami yang mengandung 9 kg N, 2 kg P, 25 kg K, 2 kg S, 70 kg Si, 6 kg Ca dan 2 kg Mg.
15. Batang Pisang (Gedebog Pisang)
Batang atau gedebog pisang adalah tanaman yang memiliki kandungan fosfor (Phospat) pisang tertinggi. Unsur hara yang terdapat pada batang pisang antara lain kalsium Ca) sebesar 16%, kalium (K) sebesar 23% dan fosfor (P) sebesar 32% (Suprihatin, 2011).
:
: .com