15/04/2020
Sinusitis
Burung memiliki sinus yang terhubung satu sama lain, seperti contohnya sinus infraorbital (rongga di bawah mata). Ketika terjadi beberapa faktor yang menyebabkan kerusakan lapisan sinus ini, misalnya kekurangan vitamin A (hypovitaminosis A), iritasi karena amoniak (ammonia toxicosis), asap rokok, kebersihan kandang yang kurang terjaga, kelembaban yang terlalu tinggi maupun terlalu rendah, maka agen penyebab penyakit akan mudah menginvasi bagian sinus ini.
Infeksi sekunder karena bakteri, misalnya E.coli, Pseudomonas spp, Klebsiella spp, Haemophilus spp, Pasteurella spp, Chlamydia spp, dan Mycoplasma spp) akan menyebabkan peradangan pada sinus menjadi lebih parah.
Selain bakteri, virus (Poxvirus, Herpesvirus, Avian Influenza, dan Reovirus), jamur (Aspergillus spp, Criptococcus spp, Zygomicetes spp dan Candida albicans), bahkan parasit seperti Trichomonas spp, dan Cryptosporidium spp) bisa menjadi agen yang ikut berperan menjadi penyebab terjadinya sinusitis.
Gejala yang terlihat dari sinusitis antara lain konjungtiva kemerahan dan menebal, adanya akumulasi massa padat pada kantung di sekitar mata, kulit sekitar mata mengalami distensi (bengkak), bulu di sekitar mata mengalami kerontokan.
Burung yang mengalami sinusitis akan terlihat sering bersin, sering menggaruk daerah mata dengan kaki atau menggosok-gosokkan hidung dan mata ke jeruji kandang maupun tenggeran.
Jika anda sering melihat prilaku seperti ini, maka segera periksakan ke dokter hewan.
Melihat beberapa penyebab sinusitis di atas, maka pemberian obat harus tepat sesuai penyebabnya.
Drh S
______________________________________________
Jika anda mendapatkan ilmu pengetahuan baru dari postingan ini, silahkan like FP https://www.facebook.com/Drhsveterinarian/
dan bagikan postingan ini
Source : avian medicine