21/08/2023
INFECTIOUS CORYZA (SNOT)
☑️Pendahuluan
Pilek atau snot tergolong penyakit akut atau kronis yang gampang menyebar. Ayam atau burung semua umur dapat dihinggapi penyakit ini, tetapi terbanyak pada ayam berumur di atas 15 minggu. Penyakit ini menimbulkan kerugian karena ayam menjadi kurus.
Jika kita evaluasi, penyakit burung atau ayam yang terdapat di Indonesia setiap tahun bertambah. Penyakit burung atau ayam tersebut tidak dapat dipisahkan, baik dari burung atau ayam ras maupun ayam buras, karena pada umumnya penyakit-penyakit tersebut ditemukan pada kelompok burung atau ayam tersebut. Kerugian yang ditimbulkan penyakit burung atau ayam dapat berbentuk kematian, pertumbuhan terlambat, produksi telur turun atau terhenti sama sekali. Selain itu burung atau ayam yang pernah terserang penyakit dapat menjadi sumber penyakit. Salah satu penyakit yang masih menjadi masalah bagi peternak adalah penyakit Infectious Coryza (SNOT) baik itu penyebab, penyebaran maupun manajemen pengendalian dan pencegahannya. Penulisan artikel ini bertujuan untuk memberikan informasi ilmiah kepada masyarakat secara umum tentang manajemen penyakit Infectious Coryza (snot). Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan artikel ini adalah metode pustaka dan studi literatur. Dengan metode ini, penulis mencari dan mengumpulkan informasi penting yang sesuai dengan topik penulisan dari berbagai sumber seperti beberapa buku, artikel dan website atau situs-situs internet yang terkait.
☑️Penyebab :
Bakteri Haemophilus gallinarum. Masa inkubasi (masa terpapar sampai menimbulkan gejala) bakteri berlangsung 1-3 hari. Diluar tubuh ayam bakteri ini tidak dapat hidup lebih dari 5-6 jam. Penyebaran penyakit ini melalui air minum, pakan, udara, atau kontak langsung dengan hewan yang sakit.
☑️Gejala Penyakit :
Infectious coryza (snot) merupakan suatu penyakit pernapasan pada burung atau ayam, yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus paragallinarum dan dapat berlangsung akut sampai kronis. Secara umum snot dikenal sebagai penyakit yang menyebabkan kematian rendah tetapi morbiditasnya tinggi. Penyakit ini bersifat sangat infeksius dan terutama menyerang saluran pernapasan bagian atas. Penyakit ini merusak saluran pernapasan bagian atas, terutama rongga hidung. Snot mempunyai arti ekonomis yang penting dalam industri perunggasan sehubungan dengan peningkatan jumlah burung atau ayam yang diafkir, penurunan berat badan, penurunan produksi telur (10% - 40%), dan peningkatan biaya pengobatan. Penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin.
Gejala awalnya ayam atau burung selalu menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghilangkan lender dari hidungnya. Dari lubang hidung keluar lender kental yang berbau busuk. Bagian muka dan mata burung atau ayam yang terserang tampak membengkak. Bagian saluran pernafasan juga sering kali tersumbat oleh lender sehingga menimbulkan bunyi ngorok dan menyulitkan pernafasan. Nafsu makan berkurang sehingga berat badan menurun. Penyakit pilek ini juga sering dibarengi dengan radang selaput lender mata, radang trakea dan radang paru-paru.
☑️Pencegahan :
Sanitasi lingkungan kandang, usahakan agar kandang selalu mendapat sinar matahari yang cukup.
☑️Pengobatan :
Berikan antibiotik lewat mulut atau air minum. Adapun produk antibiotik yang ampuh mengobati snot seperti Anti Snot produksi drh. Edi Boedi S., Enro-B dan Specto Fit produksi D-Best, Level Up produksi Toko Kicau, dan masih banyak lagi produk untuk pengobatan snot yang bisa kita temukan di https://www.tokopedia.com/seputarburung. Baca dengan teliti dosis dan aturan pakai pada kemasan produk.