16/06/2022
KANGKER
Pakan merupakan komponen yang terpenting dalam usaha peternakan, karena sebagian besar biaya produksi yang dikeluarkan adalah biaya pakan.
Tingginya biaya produksi pakan menjadi sebab peternak harus mencari komposisi pakan yang sesuai dengan kebutuhan ternak sekaligus harga yang paling murah.
Salah satu pakan alternatif yang digunakan peternak dalam skala kecil atau untuk ternakan sekitar sepuluh sampai duapuluh ekor yaitu KANGKUNG KERING.
Kangkung kering banyak diproduksi di daerah Lamongan dan Gresik, Jawa Timur. Petani di sana pada musim kemarau menanam kangkung untuk diambil bijinya, rendeng kangkungnya dipakai untuk pakan ternak dan atau dijual.
Sekarang hampir sebagian besar daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jogja dan Bali ada sebagian Kalimantan membeli kangkung dalam jumlah besar sampai beberapa ton. Ada yang dibuat untuk pakan sendiri ada yang dijual kembali kepada peternak lain.
Kangkung kering biasanya dipakai peternak kecil sebagai pakan tambahan saat tidak bisa merumput atau ngarit. Kangkung kering dis**ai peternak karena kambing dan domba s**a, dan habis termakan semuanya.
Kangkung kering memudahkan bagi peternak sambilan atau pekerja lain yang menggunakan usaha ternak sebagai pekerjaan sampingan. Cukup membeli per sak habis baru beli lagi dan pemberian ke ternak cukup dua kali saja. Ini digunakan untuk penggemukan.
Karena KANGKER menjadi primadona peternak Dombing, menjadi banyak permintaan, maka harganya melambung tinggi. Di Trenggalek, Jawa Timur, di toko bahan baku pakan ternak ruminansia, harganya Rp 2.400,-/kg. Bila dikonversi dengan isi protein kasarnya 11%, sama dengan Rp 218,-/% protein. Mahal.
Di Yogyakarta malah harganya Rp 2.700,-/kg. Lebih mahal lagi.
Belum lagi masalah proses pengeringannya. Bila menggunakan herbisida, ambyar lah ternak mu. Racun herbisidanya masuk sedikit-sedikit ke dalam saluran pencernaan, lama-lama menumpuk, jadi beracun. Kecuali bila diproses diferementasi tertutup rapat dan kedap. Pakai probiotika pengurai serat (Win_Prob Ternak) yang SINKRON dengan probiotika alami yang ada di dalam saluran pencernaan ternak ruminansia, maka bahan kimia herbisida bisa terurai menjadi netral.
PEMBANDING
Patokan kualitas bahan baku pakan ternak ruminansia, acuannya adalah tingkat kecernaannya (total digestible nutrient = TDN). Kangker TDN-nya hanya 57%. Bila dibandingkan dengan rendeng kacang tanah TDN-nya 78% dan protein kasar 13% (harganya Rp 400,-/kg basah). Daun nangka TDN-nya 73% (tidak beli) dan daun kadar proteinnya 13%. Daun dan pelepah pisang kering TDN-nya 73% dan proteinnya 16% (tidak beli, upah mengumpulkan Rp 200,-/kg). Rumput Odot, kadar proteinnya 12-14% dan TDN-nya 72% (harganya Rp 400,-/kg sampai di atas kendaraan, basah).
Jadi, kesimpulan ku, Kangker tidak ada istimewanya, baik dari isi protein dan daya kecernaannya (TDN).
Aku mau beli KANGKER maksimum harga Rp 1.000,-/kg, sama dengan Rp 90,-/% protein. Keuntungannya hanya satu hal, yaitu tanpa menanggung susut bobotnya.
Itu cerita ku. Mana cerita mu?
Sumber : Prof.Djarot winarno ( pakar nutrisi ternak ruminansia)