Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)

Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) CIVAS is a Non-Government Organization concerned in animal health, veterinary public health, animal Noeri Widowati, DVM, MSc.
2. M. D. Andri Jatikusumah, DVM, MSc.

Within 6 years of its lifetime, CIVAS currently has 21 permanent members and 26 non-permanent members, which in total 47 members. Permanent members comprise of the founders of CIVAS, members of the steering and executing bodies, plus individuals who were appointed through the annual members meeting. While nonpermanent members comprise of individuals who have expressed their interest to participa

te in the organization. and willing to contribute their ideas and expertise to CIVAS activities and they were coming from various backgrounds, i.e. professionals, researchers, academicians, governments, and private businesses. These members are part of the strengths of CIVAS, not only in the effort to accomplish the vision and mission of the organization but at the same time to unified veterinarians who have similar ideas and vision in socializing the role and functions of veterinary profession to the public. Steering Board 2015-2017:
Chair : Tri Satya Putri Naipospos, DVM, MPhil, PhD
Members :
1. Winda Widyastuti, DVM, MSi.
3. Hadri Latif, Dr. Med Vet, DVM, MSi
4. Executive Board 2015-2017:
Executive Director : Ridvana Dwibawa Darmawan, DVM
Finance: Sri Handayani, BE
Program and Office Division: Nofita Nurbiyanti, BSVM
Program Development Division:
Research and Development: Riana A. Arief, DVM, MS
Database: Sunandar, DVM
Training and Colaboration: Erianto Nugroho, DVM

Selamat Hari Rabies Dunia yang jatuh pada tanggal 28 September 2021Makin semangat berantas rabies menggapai mimpi menuju...
28/09/2021

Selamat Hari Rabies Dunia yang jatuh pada tanggal 28 September 2021

Makin semangat berantas rabies menggapai mimpi menuju Indonesia Bebas Rabies

Kita Bebaskan Indonesia dari Rabies
Rabies Day Rabies Day 2021

civas.net

13/09/2021
10/09/2021

🎯 Saatnya investasi pada pencegahan pandemi untuk melindungi Hewan dan Lingkungan demi Kesejahteraan Manusia

Tonton lebih lengkap di https://youtu.be/prZsxv3Is4Y



Baca juga media KIE: https://bit.ly/3tsPfcP, https://bit.ly/38QAG9C atau simak di https://bit.ly/3jR7eq8.

Baca juga berita terkait Covid-19: Panggilan untuk Memulihkan Keseimbangan Manusia, Biodiversitas dan Lingkungan, sbb:
1. Webinar: https://bit.ly/38MwibA
2. FGD Seri 1: https://bit.ly/3BSOYTu
3. FGD Seri 2: https://bit.ly/2VEze6P
4. Issue Brief: https://bit.ly/3ndXk4g
Simak webinar di YouTube CIVAS: https://bit.ly/3zHO2jH

Note: KIE diatas dapat disebarkan ulang dengan tambahan nama/logo baik secara pribadi/institusi (S&K)

Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS)

Setiap tanggal 6 Juli, diperingati sebagai Hari Zoonosis Sedunia (World Zoonoses Day). Dalam rangka Hari Zoonosis Seduni...
05/07/2021

Setiap tanggal 6 Juli, diperingati sebagai Hari Zoonosis Sedunia (World Zoonoses Day).

Dalam rangka Hari Zoonosis Sedunia, CIVAS, PB-PDHI dan ASLIQEWAN mengajak masyarakat untuk menggunakan *Twibbon* pada tautan di bawah ini, untuk mengingatkan bahwa kita semua bisa berperan dalam menjaga diri, keluarga,dan masyarakat dari potensi ancaman zoonosis dan kemungkinan pendemi selanjutnya.

Versi #1 (Instagram, FB, Twitter)
https://twb.nz/harizoonosissedunia

Versi #2 (Instagram story)
https://twb.nz/harizoonosissedunia2021

Zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia atau sebaliknya. Zoonosis dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau bahkan fungi (jamur).

Berdasarkan informasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE), disebutkan bahwa 6 dari 10 penyakit pada manusia berasal dari hewan domestik dan satwa liar. Sementara itu 3 dari 4 penyakit baru pada manusia juga berasal dari hewan.

Satwa liar mempunyai peran penting pada sebagian besar zoonosis, dan berfungsi sebagai reservoir utama untuk transmisi agen zoonosis ke hewan domestik dan manusia.

Melindungi lingkungan dan alam sebagai habitat utama satwa liar, akan berkontribusi pada pencegahan zoonosis.

Yuk jadi dan











Contoh gambar

365 Ekor Babi di Lembata Terserang Virus ASF, Kerugian Capai Rp 1,2 MiliarLembata – Sebanyak 365 ekor babi
12/01/2021

365 Ekor Babi di Lembata Terserang Virus ASF, Kerugian Capai Rp 1,2 Miliar
Lembata – Sebanyak 365 ekor babi

Lembata – Sebanyak 365 ekor babi di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mati terserang virus African Swine Fever (ASF). Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata, Kanisius Tuaq, kepada media ini, Minggu (10/1) pagi mengatakan, sampai tanggal 7 Januari sebanyak 365 ekor babi mati.

Info ASF
21/10/2020

Info ASF

NTT – Pasti banyak warga belum mengetahui perihal ASF itu karena jarang diberitakan. Kehadiran pandemi Covid19, telah meredam berita tentang demam afrika alias African Swine Fever (ASF) di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT). Padahal, antara Corona dan ASF memiliki kemiripan. Sama-sama belum ada oba...

INFO WABAH ASF
21/10/2020

INFO WABAH ASF

Menteri Pertanian William Dar mengatakan wabah demam babi Afrika (ASF) masih ditemukan di 25 dari 81 provinsi di Filipina. Untuk mencegah penyebaran ...

Pengabdian Masyarakat
07/08/2020

Pengabdian Masyarakat

Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) secara rutin turut berpartisipasi dalam pemeriksaan hewan kurban sebagai salah bentuk pengabdian masyarakat. Wabah Covid-19 tidak menjadi halangan petugas untuk membantu Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor dalam mengawasi pemoton...

Penyelundupan satwa liar dilindungi dapat menimbulkan penularan penyakit infeksius baru/berulang dan berpotensi pandemi ...
07/08/2020

Penyelundupan satwa liar dilindungi dapat menimbulkan penularan penyakit infeksius baru/berulang dan berpotensi pandemi (30 Juli 2020)

Padang – Pengendali Ekosistem Hutan Wilayah I Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Barat dan Kepolisian Resor Pasaman Barat menggagalkan upaya penyelundupan 22 kilogram sisik trenggiling (Manis javanica) di Pasaman Barat. Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan perdagangan bagian...

Marilah bersama-sama menjaga alam untuk mencegah pandemi
07/08/2020

Marilah bersama-sama menjaga alam untuk mencegah pandemi

Berkurangnya lahan hutan akibat aktivitas manusia memicu munculnya penyakit menular zoonosis yang berisiko menjadi pandemi. Risiko tersebut muncul karena hilangnya habitat dan berubahnya sistem ekologi. Menjaga keberlangsungan hutan menjadi upaya untuk mencegah terjadinya pandemi di masa depan.

Penyakit Zoonosis dan Ancaman Pandemi Berikutnya (29 Juli 2020)
07/08/2020

Penyakit Zoonosis dan Ancaman Pandemi Berikutnya (29 Juli 2020)

Dunia sangat rentan terhadap zoonosis. Munculnya penyakit zoonosis tidak terjadi secara tiba-tiba. Patogen penyebab penyakit mampu menyebar dan menginfeksi manusia apabila batasan alaminya terganggu atau rusak.

28/07/2020

Video ini dibuat berdasarkan kebutuhan informasi terkait dengan tata cara pemilihan hewan kurban dan penanganan sebelum penyembelihan dimasa wabah COVID-19. ...

Buktikan Upaya NTB: Menuju Swasembada Telur di Wilayahnya, pengalaman yang bisa dijadikan contoh di Wilayah lainnya, sem...
21/07/2020

Buktikan Upaya NTB: Menuju Swasembada Telur di Wilayahnya, pengalaman yang bisa dijadikan contoh di Wilayah lainnya, semangat Indonesiaku...

Populasi ayam ras petelur di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat. Prospek bisnisnya pun luar biasa. Masyarakat di NTB Khususnya, dalam sebulan saja, membutuhkan jutaan telur yang harus disuplai dari Bali dan Jawa.

21/07/2020

Batang, Jateng - Sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Batang telah menyiapkan dagangannya untuk hari raya Idul Adha tahun ini. Seluruh pedagang diwajibkan untuk mengantongi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Surat tersebut menjadi bukti bahwa kesehatan hewan ternak yang diperjualbelikan...

15/07/2020

Pemahaman tentang keragaman virus, implikasi pada spesies tertentu, lokasi geografisnya, dan perilaku manusia adalah hal esensial untuk cegah potensi wabah zoonosis di masa depan setidaknya mengurangi dampaknya.

Ternyata di Paris ditemukan bayi yang tertular COVID dr ibunya melalui plasenta dengan menunjukkan gejala 24 jam pasca p...
15/07/2020

Ternyata di Paris ditemukan bayi yang tertular COVID dr ibunya melalui plasenta dengan menunjukkan gejala 24 jam pasca persalinan.

Salah satu yang ditakutkan dari pandemi Covid-19 adalah penularan virus korona dari ibu hamil ke janin yang dikandungnya. Bukti terbaru menunjukkan, meski sangat jarang, hal ini bisa saja terjadi.

Flu Babi Baru Belum Ditemukan di Indonesia (13 Juli 2020)
15/07/2020

Flu Babi Baru Belum Ditemukan di Indonesia (13 Juli 2020)

Jakarta - Virus flu babi baru (G4 EA H1N1) tidak ditemukan di Indonesia. Informasi ini didasarkan pada hasil surveilans dan analisis genetik yang dilakukan oleh Balai Veteriner Medan dan Balai Besar Veteriner Wates.

Ratusan Babi di Sikka, NTT, Mati Mendadak Diserang Flu Babi Afrika (3 Juli 2020)
09/07/2020

Ratusan Babi di Sikka, NTT, Mati Mendadak Diserang Flu Babi Afrika (3 Juli 2020)

Sikka, NTT - Ratusan ekor babi di Kabupaten Sikka, NTT, mati diserang flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF). Petugas kehewanan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Elvrida Carvalo, menjelaskan, dari Januari hingga Juni, tercatat 266 babi di daerah itu mati terserang virus ASF. Elvrida mengataka...

Address

Jalan RSAU No. 4 Atang Sanjaya, Kemang
Bogor
16310

Opening Hours

Wednesday 08:00 - 18:00
Friday 08:00 - 18:00

Alerts

Be the first to know and let us send you an email when Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS) posts news and promotions. Your email address will not be used for any other purpose, and you can unsubscribe at any time.

Contact The Business

Send a message to Center for Indonesian Veterinary Analytical Studies (CIVAS):

Videos

Share

Our Story

Within 6 years of its lifetime, CIVAS currently has 21 permanent members and 26 non-permanent members, which in total 47 members. Permanent members comprise of the founders of CIVAS, members of the steering and executing bodies, plus individuals who were appointed through the annual members meeting. While nonpermanent members comprise of individuals who have expressed their interest to participate in the organization. and willing to contribute their ideas and expertise to CIVAS activities and they were coming from various backgrounds, i.e. professionals, researchers, academicians, governments, and private businesses. These members are part of the strengths of CIVAS, not only in the effort to accomplish the vision and mission of the organization but at the same time to unified veterinarians who have similar ideas and vision in socializing the role and functions of veterinary profession to the public.

Steering Board 2018-2020: Chair : Tri Satya Putri Naipospos, DVM, MPhil, PhD Members : 1. Noeri Widowati, DVM, MSc. 2. Pebi Purwo Suseno, DVM 3. Hadri Latif, Dr. Med Vet, DVM, MSi 4. Andri Jatikusumah, DVM, MSc.

Executive Board 2018-2020: Executive Director : Riana Aryani Arief, DVM / Sunandar, DVM (Ad interim) Finance: Sri Handayani, BE Program and Office Division: Nofita Nurbiyanti, BSVM

Program Development Division: