15/08/2022
Trik Pemasaran Sayur Hidroponik
Dulu saya sangat bingung memasarkan hasil panen sayuran hidroponik saya. Sempat konsultasi ke senior - senior, bahkan saya juga sempat konsultasi ke pedagang sayur konvensional maupun pedagang - pedagang lainnya. Ya maklum lah, tahun 2016 itu hidroponik itu terbilang masih asing di telinga masyarakat di kota saya. Jadi penjualannya masih mengandalkan 100% ke reseller. Untung saya ikut komunitas hidroponik yg salah satu pengurusnya memang menjadi reseller sayur hidroponik bagi anggotanya. Saran yang saya dapatkan waktu itu, kencengin promosinya, memperkenalkan hidroponik itu lebih unggul dari konvensional. Selama 3 tahun masih tahap pengenalan, dan sedikit demi sedikit masyarakat sudah mengerti dengan sayuran hidroponik. Merekapun mengakui jika sayuran hidroponik itu jauh lebih unggul dari konvensional, tapi mereka masih banyak yang keberatan dengan harga yang di atas sayur pada umumnya. Disini saya sudah punya pelanggan tetap yang setia dengan sayur hidroponik meskipun tidak banyak. Puncaknya, di tahun 2020, waktu pandemi covid19 melanda dunia, banyak masyarakat menerapkan healthy lifestyle dengan mengkonsumsi banyak sayuran. Dan pilihan utama mereka adalah sayur hidroponik. Ya Alhamdulillah permintaan sayur lumayan banyak. Disisi lain karena adanya pembatasan kegiatan masyarakat atau lockdown, banyak orang-orang mencari kegiatan, dan pilihan mereka yaitu bertanam cara hidroponik. Ada beberapa yang hanya kecil-kecilan, ada juga yang buat kebun besar. Yang lebih membagongkan lagi mereka banting harga, hanya lebih mahal sedikit dari sayur konvensional. Nah disini tantangan saya untuk mengupgrade trik pemasaran saya. Dulu saingan saya hanya pedagang sayur konvensional, kalau sekarang saingan saya yaitu petani hidroponik angkatan covid. Sedikit trik pemasaran sayur hidroponik agar dapat bertahan dari persaingan seperti ini:
1. Tingkatkan kualitas sayur
Misalnya komoditi selada, saya menggunakan benih impor, bisa menggunakan seed RZ, Bejo, Enza, atau Salanova (sekalian biar gregetππ) Kalau pegiat hidroponik pasti tau donk keunggulan seed ini dari yang lain selain keunggulan harga yang lumayan menguras isi dompet istri...ππ Yang penting itu "ono rego ono rupo" (ada harga ada rupa)
2. Sering memberikan bonus ke pelanggan
Adakalanya pelanggan akan lari dari kita jika mengetahui ada yang lebih murah dari sayur kita meski kualitasnya masih dipertanyakan. Nah kalau saya, untuk menarik hati pelanggan saya sering memberikan bonus (gift) ke pelanggan. Apa itu bonusnya? Ya masih sama sayur hidroponik juga. Misal, pelanggan membeli 10kg selada, maka saya akan memberi bonus 1kg sawi atau yang lainnya. Intinya agar pelanggan tersebut tidak berpaling ke lain hati.
3. Menambah kuantitas sayur
Disini saya tidak betul-betul menambah berat timbangan sayur ya, tapi saya hanya memberikan tambahan sayurnya karena resiko susut di perjalanan atau mengganti bagian sayur yang terbuang, contohnya akar.
4. Turunkan harga
Kalau yang ini saya rekomendasikan untuk mereka yang niatnya kerja bakti, orang dengan modal dobel, dan orang-orang siap bangkrut. Wong harga operasional untuk hidroponik aja keseluruhan sudah naik kok malah menurunkan harga hasil panennya.... πππ
Nah cukup sekian bacotan saya hari ini ya, mohon maaf jika ada kalimat-kalimat saya yang tidak berkenan di hati, ambil sisi baiknya dan buang jauh-jauh sisi buruknya. Tetap semangat, dan SALAM HIJAU.....