Antar tahun 1969 – 1990 produksi babi menyumbang sekitar 10 – 17% totak produksi daging asal ternak.Disamping dari hasil-hasil yang telah dicapai dijumpai p**a dampak negative dari pembangunan tersebut, seperti semakin tajamnya kesenjangan pola usaha yang melahirkan kompetisi sangat berat bagi peternak kecil dalam merebut pasar, ketidakstabilan harga terutama makanan, rendahny produktivitas ternak
akiat kurangnya bibit unggul, masalah penyakit karena teknik beternak belum maju, gangguan pop**asi yang mengharuskan cepatnya realokasi perusahaan, dan berbagai masalah lainnya. Produktivitas usaha peternakan babi dipengaruhi oleh berbagai factor yang bersifat internal (teknik pemuliabiakan, pemberian makanan dan mutu gijinya serta cara penanganan yang dilakukan pada ternak dan usaha yang dikelola) dan eksternal /non teknis (kondisi social, ekonomi, kebijakan dan aturan pemerintah serta kondisi alam lingkungan usaha). Penataan Lokasi
Lokasi peternakan babi yang baik hendaknya memenuhi syarat sebagai berikut :
Memiliki jalan yang baik untuk pengangkutan
Memiliki sumber air yang cukup
Tofografi dan drainase cukup baik
Tidak diganggu atau mengganggu usaha lain disekitarnya
Tidak mengalami perubahan iklim yang drastis
Cukup tersedia bahan makanan
Penduduk disekitarnya toleran
Mudah memperoleh tenaga terampil
Ada pasar untuk menampung produk
Lokasi ditata agar serasi
Dibanding dengan ternak lain, dalam usaha ternak babi ditemukan beberapa sifat yang menarik dan menguntungkan seperti:
Babi merupakan tabungan hidup yang mudah diatur untuk memberi pendapatan secara teratur. Pertumbuhannya cepat antara 0,5 – 0,7 kg per hari, pada umur dini (150 hari) dapat mencapai berat potong 100 kg. Ternak ini prolifik tinggi karena beranak banyak (6-12 ekor tiap kelahiran) dan melahirkan 2 kali setahun
Kemampuan mengembalikan modal tinggi
Efisiensi menggunakan makanan dengan konversi antara 2,4-3,4 kg ransum per kg kenaikan bobot badan. Proporsi karkasnya tinggi antara 70-80%
Limbah usahanya berguna sebagai pupuk, sumber energi gas bio dan media pertumbuhan microba penghasil pakan ternak ikan. Bangsa-bangsa babi yang biasanya dipelihara :
Jenis Ciri-ciri
Landrace
Yorkshire
Hampshire
Duroc
Badan panjang dengan tulang rusuk 16 dan 17 pasang, berat badan babi jantan dewasa 220-300 kg sedang betina antara 180-200 kg
Dikenal sebagai babi terbesar, pada umur dewasa babi jantan mencapai berat 250-300 kg sedang betina antara 180-220 kg
Warnanya hitam dengan selendang putih di bagian pundak melingkar hingga kaki depan
Ciri babi ini berwarna merah dan merupakan hasil persilangan babi lokal Afrika, Spanyol dan Portugis dengan babi tamworth. Babi jantan dewasa mencapai berat 150 kg sedang betina antara 110 – 120 kg
Standart penampilan untuk memilih pejantan adalah :
Besar anakan minimum 9 pasa saat lahir dan 8 ekor dibesarkan. Laju pertumbuhan hendaknya diatas rata-rata dan pada umur 6 bulan tidak kurang dari 80 kg
Tebal lemak punggung pada berat 80 kg tidak lebih dari 3,62 cm. Efisiensi makanan pada berat 50 – 90 kg berkisar antara 2,8 – 3,2
Tidak ada cacat pada tubuh terutama pada kaki dan paha, harus mempunyai tampang yang baik dan berbadan panjang serta serasi dan:
Konformasi tubuh harus bersifat jantan. Standart penampilan untuk memilih betina adalah :
Laju pertumbuhan hendaknya diatas rata-rata dan pada umur 6 bulan minimum 75 kg. Tebal lemak punggung pada umur 6 bulan 75 kg maksimum 3,5 cm
Memiliki sedikitnya 6 pasang puting susu yang normal pada lokasi yang baik. Tidak ada cacat pada tubuh terutama pada kaki dan paha, harus mempunyai tampang yang baik dan berbadan panjang serta serasi dan bersifat keibuan. Contoh formula ransum untuk berbagai stadium pertumbuhan babi. Bahan makanan % Starter Grower Finisher
Jagung
Dedak
Bungkil kedelai
Tepung ikan
Bungkil kelapa
Susu skim
Gula
Tepung daun
Minyak/lemak
Makro minerala
Garam
Premikb
37
28
10
6
8
2
1
2
2,5
2,4
0,5
0,6
39
33
6
5
8
1
–
2
2,5
2,5
0,5
0,5
43
35
4
4
5
–
–
3
2,5
2,6
0,5
0,4
Total 100 100 100
a = Tepung tulang, kalsium karbonat, kalsium, atau tri kalsium karbonat,
b = Mikro mineral, vitamin, promotan dan asam amino khusus
Semua kejadian yang menyebabkan ternak sakit merupakan akibat dari kesalahan pengelolaan, babi yang sakit memperlihatkan gejala sakit diantaranya adalah : depresi, malas, nafsu makan menurun atau hilang, kurus, panas, lemah, bernafas berat atau cepat, muntah, mencret tidak berak dan kencing, batuk, tidak mau kawin, abortus, janin bermumi, anak banyak yang mati sebelum atau saat lahir, mata berair atau merah, pucat, pendarahan, perut kembung dan lain sebagainya. Dengan bantuan tenaga ahli, gejala tersebut dapat diidentifikasi serta diputuskan pengobatannya. Meskipun demikian, yang paling utama adalah program pencegahannya. Jika pencegahan dan pengobatan dirasa sulit, sebaiknya babi dikeluarkan. Lalu seluruh kandang dan peralatannya disucihamakan sebelum babi baru yang Specific Phatogen Free (SPF) dimasukkan. Sementara itu, beberapa penyakit sehari-hari dapat diatasi dengan program rutin, misalnya pemberian anthelmintik (melalui suntikan atau oral pada interval tertentu) atau vaksinasi. Penyakit tertentu dapat diatasi dengan pemberian antibiotik melalui makanan. Anemia pada anak babi dapat diatasi dengan pemberian zat besi melalui suntikan, olesan pada puting susu, atau per oral. Luka bekas perkelahian atau oleh kecelakaan harus segera diberi obat untuk menghindari infeksi.