11/02/2020
5 Penyakit Kucing yang Wajib Diketahui oleh Pecinta Kucing
Penyakit Kucing merupakan sesuatu yang jarang diperhatikan sebagai pemilik. Padahal, sekarang ini begitu banyak orang yang hobi memelihara kucing. Mulai dari kucing-kucing langka sampai kucing-kucing yang biasa kita temui di jalanan.
Sebenarnya memelihara kucing bukanlah hal yang sulit, namun bukan berarti kucing juga tidak lepas dari ancaman-ancaman penyakit baik dari virus maupun bakteri dan jamur.
Penyebab penyakit kucing yang paling sering ditemui adalah dari makanan. Makanan kucing ternyata dapat menimbulkan berbagai penyakit. Sakit yang paling sederhana adalah tersedak, muntah, bahkan alergi.
Bahkan, beberapa jenis penyakit yang berasal dari virus dan bakteri termasuk dalam kategori penyakit kucing yang mematikan. Sebagian mungkin masih bisa ditangani dengan vaksin namun banyak juga yang belum ada penangkalnya di Indonesia.
Untuk itu dibutuhkan totalitas dalam merawat kucing yang merupakan bukti kepedulian dan kasih sayang kita terhadap hewan tersebut. Untuk merawat kucing secara totalitas, kita wajib mengetahui penyakit kucing yang memiliki berbagai macam sebab dan dampak, sebagai berikut :
1. Diabetes
Sama dengan manusia, kelebihan karbohidrat dapat mengakibatkan kucing diabetes. Kucing gemuk yang malas bergerak, lebih rentan terserang penyakit ini. Adapun gejala-gejalanya adalah sebagai berikut:
- Penurunan berat badan yang drastis meski makannya banyak
- Peningkatan asupan air, kucing menjadi banyak minum
- Kencing secara berlebihan dan tidak wajar
- Nafsu makan yang berlebihan
Penanganan awal untuk penyakit kucing diabetes, adalah dengan memberikan makanan rekomendasi bagi kucing yang mengalami diabetes. Makanan rekomendasi ini dapat ditemukan di petshop terdekat.
2. Feline Leukimia Virus
Penyakit ini disebabkan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Feline Leukimia Virus dapat mengakibatkan berbagai bentuk kanker dan penyakit lainnya yang terkait. Virus ini datang karena berbagi makanan dan tempat air yang terkena atau kontak dengan urine, feses dan air liur dari kucing yang terinfeksi.
Penyakit kucing ini juga dapat disebabkan oleh induk yang telah terinfeksi kemudian menular pada janin dalam rahim. Meski tanda-tandanya beragam dan akan terlihat dalam jangka waktu bertahun-tahun, namun beberapa gejala yang dapat dikenali, antara lain:
- Nafsu makan hilang dan turunnya berat badan
- Kejang, kelelahan dan demam
- Stomatitis
- Gingivitis (gusi)
- Anemia
- Diare
- Pembengkakan pada kelenjar getah bening
- Lesi kulit, semacam jaringan abnormal pada kulit
- Sakit kuning
- Anisocoria atau pupil mata kanan berbeda ukuran dengan pupil mata kiri
- Infeksi pada kulit, kandung kemih dan saluran pernafasan
Pemberian Vaksin pada kucing dapat mencegah salah satu penyakit kucing ini. Dengan selalu memperhatikan tingkah dan kesehatn kucing, kita dapat mencegah terjadinya penyakit ini.
3. Feline Infectious Peritonitis
Penyakit yang disebabkan oleh virus ini biasa juga disebut radang selaput rongga perut dan dada. Penularannya terjadi melalui liur atau feses dan melalui plasenta dari induk ke anak. Tingkat keganasan penyakit ini tergantung pada sistem kekebalan tubub kucing yang terjangkit.
Ada dua jenis bentuk dari virus ini, yakni dalam bentuk basah dan kering. Bentuk basah berarti virus ini melibatkan cairan di dalam perut, sedangkan bentuk kering berarti tidak melibatkan cairan di dalam perut. Virus ini cukup berbahaya karena dapat menyebabkan kematian bagi kucing.
Adapun gejalanya, antara lain:
Badan mudah lesu
Diare, demam, muntah
Nafsu makan menghilang
Berat badan berkurang drastis
Bersin dan mata berair
Pencegahan terhadap penyakit ini adalah lebih utama. Jaga kebersihan kandang dan peralatan, selalu cuci dengan sabun, deterjen atau desinfektan. Desinfektan yang murah meriah dan cukup efektif adalah larutan kaporit. Jangan sampai kucing kesayangan kamu terkena, karena sampai saat ini, vaksin untuk penyakit FIP masih belum tersedia di Indonesia.
4. Feline Immunodeficiency Virus
Dari namanya saja kita sudah melihat kalau penyakit kucing ini menyerang sistem imun kucing. Yang lebih mengerikan lagi, penyakit ini sama mengerikannya dengan AIDS pada manusia. Penyakit kucing ini ditularkan oleh gigitan kucing yang terinfeksi atau induk kucing yang menularkan pada janin dalam rahimnya. Gejalanya antara lain:
Diare terus-menerus
Infeksi mulut
Kehilangan nafsu makan
Munculnya beberapa masalah pernafasan
Kucing rumah memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini dibandingkan kucing yang lebih sering berada di luar. Apabila kucing kamu terkena, segera lakukan isolasi agar tidak menulari kucing yang lain.
5. Feline Calici Virus
Penyakit kucing Feline Calici Virus ini menyerang saluran pernafasan, mulut, pencernaan, otot dan tulang. Gejala yang ditunjukkan adalah hilangnya nafsu makan, mata berair, hidung berlendir, luka pada lidah dan bibir, sulit bernapas dan sakit sendi. Pada kasus berat juga terjadi pneumonia, hepatitis, dan pendarahan.
Wabah biasanya terjadi pada kandang atau pop**asi kucing yang padat, ventilasi kurang baik, kandang kurang bersih, nutrisi kurang, dan suhu yang ekstrim, baik terlalu panas maupun terlalu dingin. Penularan Feline Calici ini terjadi lewat lendir mata dan hidung, menghirup virus dari bersin, penggunaan mangkuk makan dan litterbox bersama, dan kontaminasi lingkungan.
Penanganan awal bila kucing kamu mengalami gejala-gejalanya, adalah dengan pertama kali mengisolasinya dari kucing-kucing yang lain. Kemudian beri makanan yang lunak dan tidak perlu dikunyah, suapkan makanan tersebut bila kucing tidak mau makan. Bersihkan p**a kotoran pada hidung dan mata kucing secara rutin.
Kita sebagai pecinta kucing dan yang memelihara kucing di rumah sudah semestinya mengetahui berbagai hal terkait perawatan kucing. Penyakit kucing pun merupakan pengetahuan yang semestinya kita miliki sebelum memelihara hewan berbulu ini.
Dengan melakukan hal-hal sederhana seperti menjaga kebersihan, memisahkan peralatan, serta memantau makanan kucing saja, kita telah melakukan upaya untuk menjaga kesehatannya dan mencegah penyakit menyerangnya.
By : liputan6.com