28/11/2020
Pernah melihat kucing memiliki odd eye?
Yuk simak penjelasannya 😉
Hiperchromia iridis (Odd Eye) adalah kondisi dimana satu mata memiliki melanin (zat warna) yang akan memberinya pigmentasi (hijau, kuning, atau coklat), sedangkan mata lainnya yang kekurangan melanin akan tetap berwarna biru.
Heterochromia iridis (odd eye) bisa didapat kucing dari orangtuanya (genetik), akibat cedera, akibat penyakit tertentu, atau karena obat-obatan.
Kondisi odd eye biasanya sering terjadi pada kucing berwarna putih solid (putih seluruhnya) atau putih spotted (sebagian tubuhnya berbulu putih). Gen putih sering mengganggu migrasi melanosit ke salah satu mata. Namun, yang tidak berbulu putih juga bisa memiliki odd eye lho. Penyebabnya seringkali merupakan hasil dari perkembangan mata yang berbeda dalam embrio.
Jadi kronologisnya kira-kira begini...
Saat lahir, kucing umumnya memiliki iris mata berwarna biru. Kemudian, ketika kucing mulai berumur 6-7 minggu melanosit akan mulai memproduksi melanin (zat warna) pada mata.
Nah, begitu jumlah melanin semakin banyak, hal ini akan menyebabkan warna mata yang awalnya biru berubah menjadi hijau, kuning, atau coklat.
Pada kondisi heterochromia komplit, proses tersebut hanya terjadi pada satu mata sehingga mata lainnya akan tetap berwarna biru.
Sedangkan pada kondisi heterochromia sektoral atau sentral, hanya sedikit melanin yang diproduksi di mata tetapi tidak sampai mengubah warna mata seluruhnya. Iris mata tetap mempunyai warna biru bercampur dengan warna lain (misalnya menjadi kehijauan).
Jadi, jelas jika jumlah melanin pada iris menentukan warna mata. Jika iris mata kucing berwarna biru berarti jumlah melaninnya lebih sedikit.
Perlu diwaspadai jika heterochromia iridis terjadi tidak pada minggu awal usia anak kucing. Jika kondisi tersebut terjadi pada usia yang lebih tua, hal ini mungkin dapat berhubungan dengan kondisi kesehatannya. Segera konsultasikan kondisi tersebut kepada dokter hewan ya 😉